teknik pengembangan paragraf


TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF
                Dalam mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:
a) Susunlah kalimat topik dengan baik dan layak (jangan terlalu spesifik sehingga sulit dikembangkan,jangan pula terlalu luas sehingga memerlukan penjelasan yang panjang lebar).
b) Tempatkanlah kalimat topik tersebut dalam posisi yang menyolok dan jelas dalam sebuah paragraf.
c) Dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail atau perincian-perincian yang tepat.
d) Gunakan kata-kata transisi, frase, dan alat lain di dalam dan di antara paragraf.
                Beberapa teknik cara yang dapat dilakukan seorang penulis dalam mengembangkan paragraf adalah:
I. Teknik Alamiah
Teknik alamiah merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang dan waktu.urutan seperti ini biasa disebut dengan istilah kronologis. Adapun keruntutan penyampaian informasi diharapkan memudahkan pemahaman pembaca.
a) urutan ruang(spasial)
Yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang.misalnya gambaran dari depan ke belakang,dari luar ke dalam,dll.
Contoh:
Bangunan itu terbagi dalam empat ruang.pada ruang pertama yang sering disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran jepara. Ruangan ini sering digunakan adipati sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera mata dari kadipaten- kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga oleh kesatria-kesatria terpilih kadipaten ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem. Agak jauh disebelah kanan ruang kundalini terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini disebut ruang pamujan karena ditempat inilah sang adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian .beberapa meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar ditengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik, karena ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diri sang adipati sebelum masuk ke ruang pamujan.
b) Urutan waktu(kronologis)
Yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
Contoh:
Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru lulus dari stm negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub pelita jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke merdeka games di malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk turnamen di Burnei tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.



II . Teknik Sebab Akibat
Teknik sebab akibat dapat diwujudkan dengan melihat hubungan antar kalimat dalam paragraf. Hubungan kalimat yang satu dengan yang lain dapat berbentuk sebab-akibat.sebab dapat berfungsi sebagai kalimat utama.dan akibat sebagai kalimat penjelasnya. Dapat pula sebaliknya,akibat sebagai kalimat utama dan dijelaskan dengan beberapa penyebab sebagai perinciannya sehingga pembaca mudah memahami.kata yang biasa dipakai yaitu: padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena.
Contoh:
Seharusnya indonesia telah menerapkan negara kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, malaysia telah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda asia pada 1997/1998, indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu,indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.

III. Teknik Klasifikasi

Teknik ini merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya, Kemudian diperinci lagi lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil dan detail. Pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan biasanya dapat memberikan sebuah simpulan yang tepat.
Contoh:
Dalam karang mengarang atau tulis menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian.Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan,pungtuasi,kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.

IV. )    Pemberian Contoh-contoh
Sebuah generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang memerlukan contoh-contoh yang konkret. Dalam hal ini sumber pengalaman sangat efektif.
Perhatikan paragraf berikut ini :
Masih berkisar tentang  pencemaran lingkungan, Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto, memberi contoh tentang jambu mete di Mayong Jepara yang diserang ulat kipat atau Cricula Trifenestrata. Ulat ini timbul akibat berdirinya peternakan ayam di tengah-tengah perkebunan tersebut…

V. Teknik Penguraian Gagasan
Digunakan jika topic bahasan paragraf dalam kalimat topik itu adalah berupa definisi konsep, penjelasan ide, pendapat,pikiran. Penjelasan dan penguraian kalimat itu di wujudkan dalam beberapa  kalimat penjelas. Kalimat topic seperti ini perlu di uraika atau di jelaskan lebih rinci.

VI. Perbandingan dan Pertentangan
Untuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan antara 2 hal tersebut.Yang dapat dibandingkan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan.
Perhatikan paragraf berikut ini :
Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau keluar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan Margareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin parta konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman dan upacara resmi pembukaan parlemen.

Bagi paragraph yang tidak memiliki kalimat topic ,:
a)      urutan ruang(spasial)

digunakan untuk mengembangkan paragraph deskripsi. Artinya, pengembangan paragraph dengan teknik urutan ruang ini di gunakan jika topic bahasan adalah berupa objek yang harus di deskripsikan. Paragraph Yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang.misalnya gambaran dari depan ke belakang,dari luar ke dalam,dll.
Contoh:
Bangunan itu terbagi dalam empat ruang.pada ruang pertama yang sering disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran jepara. Ruangan ini sering digunakan adipati sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera mata dari kadipaten- kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga oleh kesatria-kesatria terpilih kadipaten ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem. Agak jauh disebelah kanan ruang kundalini terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini disebut ruang pamujan karena ditempat inilah sang adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian .beberapa meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar ditengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik, karena ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diri sang adipati sebelum masuk ke ruang pamujan.

b) Urutan waktu(kronologis)
Yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
Contoh:
Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru lulus dari stm negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub pelita jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah dipanggil untuk memperkuat PSSI ke merdeka games di malaysia. Waktu ia dipanggil lagi untuk turnamen di Burnei tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena kakinya cedera.

0 komentar